Ramadhan telah berlalu. Saatnya kita menyambut amalan di bulan Syawal, bulan pembuktian berhasil-tidaknya tarbiyah Ramadhan. Ada juga yang menyebut Syawal sebagai bulan peningkatan. Artinya, jika di bulan Syawal ini ibadah kita mengalami peningkatan dari bulan sebelum Ramadhan (Sya’ban) maka tarbiyah ramadhan kita sudah berhasil.

Oleh karena itu seharusnya ibadah yang kita lakukan selama bulan Ramadhan ini tetap kita lanjutkan, seperti qiyamul lail, membaca al Qur’an, berdzikir dan tentu saja puasa-puasa sunnah. Intensitasnya tidak harus sama seperti di bulan Ramadhan, boleh terjadi penurunan, asal masih lebih giat dari bulan Sya’ban.

3 Amalan di Bulan Syawal yang Utama

Lalu, amalan apa saja yang dapat kita lakukan di bulan Syawal ini? Berikut 3 Amalan utama di Bulan Syawal yang dapat Anda lakukan!

  1. Shalat ‘Idul Fitri

    Di hari pertama tentu melakukan shalat ‘id. Shalat id adalah shalat yang paling dianjurkan, bahkan Imam Abu Hanifah menyebutnya wajib. Sangat disayangkan kalau shalat yang hanya satu tahun sekali ini dilewatkan begitu saja

  2. Menjalin Silaturahim

    Kemudian dilanjutkan dengan silaturrahim untuk menjaga, mempererat, bahkan memperbaiki hubungan yang sempat renggang. Sifat manusia yang cenderung egois mungkin merasa malu untuk meminta maaf, tapi tidak pada hari raya, meminta maaf dan memberi maaf lebih mudah dilakukan di hari itu. Silaturrahim itu pahalanya besar, maka jangan rusak pahala tersebut dengan berghibah.

  3. Puasa Syawal Selama 6 Hari

    Selanjutnya adalah puasa syawal. Rasulullah menganjurkan kepada umatnya untuk melakukan puasa enam hari di bulan Syawal. Banyak pahala yang akan didapat bila kita menjalankan ibadah puasa ini, bahkan setara dengan puasa selama satu tahun penuh. Logikanya begini, puasa Ramadhan 30 hari ditambah puasa syawal 6 hari sama dengan 36. Puasa 36 hari itu dilipatgandakan 10 kali menjadi 360 hari. Puasa syawal itu tidak harus dimulai tanggal 2. Jika kegiatan silaturrahim kita belum selesai sementara silaturrahim terasa kurang greget ketika kita berpuasa, maka dipersilahkan untuk diundur. Puasa syawal juga tidak harus berturut-turut, boleh dilakukan di saat longgar, salama masih di bulan Syawal. Selain puasa syawal juga masih ada puasa senin kamis dan puasa ayyamul bidh.

Walaupun bulan Ramadan telah berakhir, amalan-amalan yang pernah kita jalankan harus tetap dilaksanakan. Bersedekah, shalat berjamaah, membaca al Qur’an dan qiyamul lail tidak hanya dianjurkan di bulan Ramadhan saja, melainkan setiap waktu, di semua bulan. Menutup aurat, menghindari ghibah dan menjaga lisan tidak hanya berlaku di bulan Ramadhan saja, tapi selamanya.

Semoga kita bisa istiqamah sampai akhir hayat, Amiin.

——————————————–
Ustadz Nasiruddin Al Bajuri,  S. Th.I, M.Ag
Dewan Pengawas Syariah Laznas LMI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *