Islam adalah tatanan yang dapat membuat kehidupan seorang muslim tertib dan teratur. Islam tidak hanya mengatur tatacara beribadah, tapi juga mu’amalah dan cara berintraksi baik dengan sesama manusia, hewan dan lingkungan. Namun, seorang muslim tetaplah manusia biasa yang cenderung berbuat salah dan merusak tatanan yang ada, termasuk tatanan ibadah. Dalam bahasa agama biasa disebut maksiat dan melakukan dosa.

Allah ‘memaklumi’ maksiat yang dilakukan hambanya, asal mau bertaubat. Allah senang kepada hamba yang mau bertaubat, bahkan Allah lebih mencintai hambanya yang berbuat dosa dan mau bertaubat daripada hambanya yang tidak berbuat dosa tapi merasa suci. Dalam hadis riwayat Muslim (2749) Rasulullah menjelaskan seandainya manusia tidak ada yang berbuat dosa, maka Allah akan memusnahkan manusia dan menggantinya dengan makhluk lain yang berbuat dosa dan mau bertaubat. Taubat adalah upaya berbenah diri dan merupakan cerminan muslim sejati.

Allah tidak menutup pintu maaf bagi hamba-Nya yang ingin bertaubat dan menjadi manusia yang lebih baik lagi. Tidak pernah ada kata terlambat bagi bagi hamba-nya yang ingin bertaubat dengan sungguh-sungguh, kecuali nafas terakhir sudah sampai di tenggorokan. Allah berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Artinya:
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosasemuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Az-Zumar [39]: 52)

Sangat banyak firman Allah yang menunjukkan bahwa pintu taubat akan selalu terbuka bagi mereka yang bersungguh-sungguh ingin memperbaiki diri. Allah akan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup bagi hamba-Nya yang bertaubat, sesuai dengan firman Allah:

وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ

“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya.” (QS. Hud [11]: 3)

Semoga kita dapat membenahi diri, menjadi lebih baik. Amin.


Ustadz Nasiruddin Al Bajuri, S. Th.I, M.Ag
Dewan Pengawas Syariah Laznas LMI


Tunaikan Zakat Infaq Sedekah dan Wakaf melalui Lembaga Amil Zakat Nasional LMI, transfer bank:
BSI: 708 2604 191
a.n Lembaga Manajemen Infaq

atau klik https://www.zakato.co.id/payment/?pid=1425

Konfirmasi: 0823 3770 6554


LAZ Nasional LMI Jakarta 
Jalan Desa Putera No.5 RT 1 RW 17, Kel. Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan
www.zakato.co.id | Hotline: 0823 3770 6554
SK Kementrian Agama Republik Indonesia No. 672 Tahun 2021
SK Nazhir Wakaf Uang BWI No. 3.3 00231 Tahun 2019

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *