Di antara nikmat besar yang Allah berikan kepada kita adalah usia. Penting untuk tidak melalaikan nikmat usia ini, karena usia terkait dengan waktu dan waktu terkait dengan kesempatan, sedangkan kesempatan tidak akan pernah terulang. Ketika kita menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan oleh Allah maka hanyalah penyesalan yang akan terjadi.
Ketika Allah menggambarkan tentang penyesalan di akhirat nanti, maka hampir semua penyesalan tersebut terkait dengan kelalaian dalam menggunakan usia. Misalnya dalam surah al-Zumar: 59
لو ان لي كرة فأكون من المحسنين
“Seandainya aku dapat kembali ke dunia maka akan akan menjadi orang-orang yang selalu berbuat baik”
Kita sebagai umat Rasulullah diberi umur yang cukup singkat, kebanyakan hanya di kisaran 60 hingga 70 tahun, sebagaimana dalam hadis. Umur Rasulullah sendiri hanya 63 tahun menurut kalender hijriyah, atau 61 tahun menurut kalender masehi, usia yang cukup singkat dibanding nabi-nabi sebelumnya. Hidup ini memang sangat singkat. Coba kita ingat kembali, sudah berapa banyak teman seumuran kita yang sudah wafat? Pasti banyak. Dan kita tinggal menunggu giliran saja.
Usia kita ini terlihat lebih singkat lagi apabila dibandinkan dengan “usia” kita kelak di alam barzakh dan di alam akhirat. Abu Bakar ra hidup di dunia hanya 62 tahun, sedangkan di alam barzakh sudah lebih dari 1400 tahun. Abu Jahal hidup di dunia lebih singkat lagi, hanya 54 tahun dan sudah menempati alam barzakh lebih dari 1400 tahun. Yang harus selalu diperhatikan, usia singkat yang hanya sekian puluh tahun tersebut justru menjadi satu-satunya penentu nasib kita dalam kehidupan yang selama-lamanya. Kenikmatan selama-lamanya yang diperoleh Abu bakar ditentukan oleh 62 tahun hidupnya di dunia, begitu pula siksa selama-lamanya yang menimpat Abu Jahal ditentukan oleh 54 tahun yang dia lalui di dunia.
Wajar kalau Rasulullah saw meningatkan agar kita ini selalu ingat mati. Beliau bersabda:
اكثروا ذكر هاذم اللذات, الموت.
“Perbanyaklah mengingat sesuatu yang dapat memutus kenikmatan, yaitu kematian”.
Dengan mengingat kematian kita tidak akan lupa pada tujuan dan kehidupan kita yang sesungguhnya, dan kita akan memanfaatkan usia yang merupakan amanah ini sebaik-baiknya.
Semoga husnul khatimah, Aamiin.
Semoga kita dibimbing oleh Allah agar tetap berada di jalan sunnah. Amin.
—————————————
Ustadz Nasiruddin Al Bajuri, S. Th.I, M.Ag
Dewan Pengawas Syariah Laznas LMI
—
#MulaiDari1Kebaikan share info bermanfaat ini!
Tunaikan Zakat Infaq Sedekah dan Wakaf melalui Lembaga Amil Zakat Nasional LMI,
transfer bank:
BSI: 708 2604 191
a.n Lembaga Manajemen Infaq
atau klik https://www.zakato.co.id/payment/?pid=1425
Konfirmasi: 0823 3770 6554
—
LAZ Nasional LMI Jakarta
Jalan Desa Putera No.5 RT 1 RW 17, Kel. Srengseng Sawah, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan
www.zakato.co.id | Hotline: 0823 3770 6554
SK Kementrian Agama Republik Indonesia No. 672 Tahun 2021
SK Nazhir Wakaf Uang BWI No. 3.3 00231 Tahun 2019